Rabu, 27 Januari 2010

Proses keperawatan

PROSES KEPERAWATAN

Ialah : - Metode sistematik dimana secara langsung perawat bersama klien secara bersama menentukan masalah keperawatan sehingga membutuhkan asuhan keperawatan, membuat perencanaan dan rencana implementasi serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan.
proses yang terdiri dari 5 tahap : pengkajian keperawatan, analisa masalah ( diagnosa keperawatan ), perencanaan, implementasi, evaluasi.
Manfaat proses keperawatan
Aspek Administrasi
Merupakan kegiatan dokumentasi berupa pencatatan dan pelaporan
Bentuk aktualisasi diri sebagai perawat, dan perawat sebagai profesinya → angka kredit
2. Aspek hukum
Memberi perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi klien sebagai penerima asuhan dan perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dan dapat dipertanggungjawabkan serta dipertanggunggugatkan.
3. Aspek ekonomi
Asuhan keperawatan dikatakan profesional, jika efektif dan efisien.
Efektif berarti dapat menyelesaikan masalah kesehatan klien, efisien berarti biaya perawatan proporsional
4. Aspek pendidikan dan penelitian
Karakteristik proses keperawatan
sistem terbuka, fleksibel dan dinamik
pendekatan individual pada setiap kebutuhan pribadi klien
hal yang direncanakan
diarahkan pada tujuan
fleksibel dalam memenuhi kebutuhan klien, keluarga dan komuniti
kesempatan fleksibilitas dan kreatiditas → pemecahan masalah
merupakan siklus, saling berhubungan
menekankan umpan balik → pengkajian ulang
menekankan validasi → membuktikan bahwa sesuatu itu benar
PENGKAJIAN

Merupakan dasar utama / langkah awal dari proses keperawatan secara keseluruhan.
Manfaat : membantu mengidentifikasi status kesehatan pola pertahanan klien, kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa keperawatan.
Tahap pengkajian keperawatan :
pengumpulan data
pengelompokkan / pengorganisasian
menganalisa dan merumuskan diagnosa
I. Pengumpulan Data
Dilakukan :
sejak klien masuk RS
selama dirawat
pengkajian ulang untuk menambah dan melengkapi data yang telah ada
Berdasarkan sumber data, data pengkajian dibedakan menjadi 2 yaitu :
Data primer
data yang diperoleh dari klien, bagaimanapun kondisi klien.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh selain dari klien
Contoh : perawat, dr, ahli gizi, fisiotherapi, keluarga, catatan perawatan, karateks, hasil pemeriksaan ( laboratorium, rongent).
Cara pengumpulan data :
Observasi
Adalah pengumpulan data melalui hasil pengamatan ( melihat, meraba dan mendengarkan) tentang kondisi klien dalam rangka asuhan keperawatan.
2. Anamnesa / wawancara
Adalah cara pengumpulan data melalui tanya jawab kepada klien dan keluarga.
Petunjuk anamnesa :
Privacy
Explain the purpose
Use the name
Contact eye
Don’t hurry
3. Pemeriksaan fisik
Adalah cara pengumpulan data melalui inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan pemeriksaan fisik lainnya. Seperti CRT ( Cappilary Refilling timing ).
Inspeksi adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan tetapi juga meliputi penghidung, penglihatan, pendengaran.
Palpasi adalah menyentuh / menekan permukaan luar tubuh dengan jari, sentuhan, tekanan, pemeriksaan dalam.
Perkusi adalah melakukan ketukan langsung / tidak langsung pada permukaan tubuh ttt untuk memastikan informasi tentang organ / jaringan yang ada dibawahnya. Menggunakan ujung jari, palu.
Auskultasi adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bantuan stateskop dengan menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang didengar.
II. Pengelompokkan Data
Data dasar
Data fisiologis : RPS, RPD, RDK
Data psikologis : perilaku, pola emosi, konsep diri, pola pemecahan masalah, daya ingat
Data sosial : status ekonomi, kegiatan rekreasi, hubungan sosial keluarga
Data spiritual : nilai / norma, kegiatan keagamaan, keyakinan, moral
Tumbuh kembang : (anak)
2. Data khusus
Laporan anestesi, operasi, laboratorium
3. data obyektif
Data yang diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan / observasi secara langsung
Contoh : tanda vital, warna urin, kemerahan pada kulit
4. data subyektif
Data yang diperoleh berdasarkan keluhan / perkataan klien. Contoh : klien mengatakan perut terasa mual, klien mengeluh pusing.

III. Menganalisa data
Proses analisa adalah menghubungkan data yang diperoleh konsep teori, prinsip asuhan keperawatan yang relevan dengan kondisi klien.
Analisa data dilakukan melalui :
Pengesahan data
Membandingkan data
Menentukan kesenjangan data
Menafsirkan adanya kesenjangan
Membuat kesimpulan tentang kesenjangan / masalah yang ada.
Kesalahan dalam pengkajian
memberi pendapat
generalisasi
diinteepretasikan sebagai data → tanpa validasi

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar